Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Berdamai dengan Pancasila dan Demokrasi

Gambar
Sidang Konstituante 1956 Dalam dua tahun belakangan ini, telah bergejolak negeri nusantara kita. Telah mengawan asap-asap putih bakaran. Telah menderu angin-angin kerisauan. Telah sarat langit-langit dengan cita-cita dan harapan. Orang-orang membuahbibirkannya sebagai tahun-tahun politik. Sebab di tahun-tahun yang bergandengan inilah dipilih melalui demokrasi pejabat-pejabat negara, wakil-wakil rakyat, serta pemimpin pucuk di tingkat kota dan provinsi. Setahun yang akan datang, tibalah kita di puncak pesta pora demokrasi itu. Ianya ialah pemilihan pemimpin pucuk tertinggi: Presiden Republik.             Dalam temperatur suhu-suhu rawan itu, bermunculan lah para calon pemimpin umat. Orang-orang yang berasal dari rakyat. Yang sama strata dan kedudukannya. Yang ditunjuk untuk mengayomi umat sekaliannya. Beberapa dari mereka adalah perwakilan suara umat yang murni, jujur, luhur, dan bersih. Yang bersetia sedia mengemban amanah...

Harapan pada Ramadhan

Gambar
Dalam sebahagian besar hari raya, telah terbiasalah rakyat Indonesia yang merupakan penduduk muslim terbesar di dunia, melakukannya di waktu-waktu berbeda. Selama bergenerasi, orang-orang yang terikat oleh Muhammadiyah melakukan shalat ied satu hari sebelum orang-orang kebanyakan. Berdasar penanggalan-lah mereka berkeyakinan. Sementara sebahagian lainnya menunggu para cerdik pandai meneropong mega untuk menyaksikan hilal di atas garis ufuk. Dan melihat siaran pertelevisian dimana pemerintah—yang diwakili Menteri Agama—dan Majelis Ulama Indonesia serta perwakilan ormas-ormas Islam seindonesia menetapkan sidang isbat. Tahukah Tuan-Tuan sekalian dimana letak alat-alat ilmu falak perbintangan untuk mengamati hilal itu sendiri? Di gedung pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Alhamdulillah, telah dua tahun berturut-turut kita tunaikan puasa dan hari raya tanpa perbedaan. Agak-agaknya itu rahmat besar dari Allah mengingat dua tahun belakangan umat Islam tengah mencoba bersa...

PARA PENENTANG TUHAN

Gambar
Pernahkah Tuan-Tuan sekalian menyaksikan seorang anak kecil yang tengah bergaduh dengan ibu-bapanya? Sang anak memencak-mencak kesal, mengucap sumpah serapah, bahkan dalam kemarahan anak kecilnya, menendang dan memukul-mukul ibu-bapanya sendiri. Atau, pernahkah Tuan saksikan seekor anjing yang menggigit Tuannya? Atau seekor kucing yang mencakar Tuannya. Kalaulah Tuan-Tuan renungkan sejenak, siapalah yang menjamin kehidupan mereka kalau bukan Tuannya itu. Yang mereka lawan. Yang mereka gigit. Yang mereka cakar. Lebih-lebih lagi anak kecil itu, yang bertengkar dengan ibu-bapanya sendiri. Yang ia lawan. Yang ia tendang. Yang ia pukul. Siapakah yang menjamin hidupnya kalau bukan ibu-bapanya. Siapakah yang mengasuh-sapih besar ia kalau bukan ibu-bapanya itu. Segala tetek bengek hidupnya, mulai dari hajat buang air hingga hajat makan berpakaian diurus ibu bapanya. Kalaulah Tuan-Tuan bersedia merenung, bukankah serangkai peristiwa di atas adalah hal lucu? Bagaimanalah bisa orang yang mis...

Arti Sebuah Toleransi: Meneladani semangat 1453 Sultan Muhammad Al-Fatih

Gambar
Sultan Muhammad II Al Fatih Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 29 Mei, kita memeringati, bahwa peristiwa dahsyat, yang dianggap banyak orang musykil dilakukan pada masa itu, telah terjadi juga atas izin Allah. Kira-kira 500 tahun yang lalu. 29 Mei 1453. Baginda Yang Mulia Sultan Muhammad Al Fatih Ghazi telah merubuhkan tembok Konstantinopel, menaklukkan ibukota Byzantium itu buat selamanya. Padahal ratusan tahun sebelumnya bangsa Arab dari Bani Umayyah telah mencoba. Bangsa Persia dari Bani Abbasyiah pun melakon yang sama. Namun futuhat itu tak dapat menaklukkan apapun. Hingga orang pun berbenak. Manalah mungkin dapat ditaklukkan kota tembok itu. Mustahil! Apalagi orang Byzantium memiliki senjata lidah api dari balik temboknya. Lukisan Penyerangan Konstantinopel Tapi Baginda Al Fatih adalah pahlawan. Yang menghela kuda saat orang lain menekur dan dipaku ketidakmungkinan. Ia hempaskan mantel putus asa. Ia amalkan hadist Baginda Nabi Yang Mulia, "bahwa K...