Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

SAYID AHMAD BIN ZAINI DAHLAN DAN SERUAN SAYA KEPADA KAUM MUDA

Gambar
                 Siapakah Sayid Ahmad bin Zaini Dahlan?              1.  Beliau adalah keturunan Nabi Muhammad Saw. dari jalur Hasan. Hal ini terlihat dari gelar di depan namanya. Sayid. Kadang-kadang dipanggil juga Syarif.                2. Beliau adalah Mufti mazhab Syafi’i untuk daerah Makkah, Madinah, dan Tanah Hijaz. Mufti adalah jabatan keagamaan yang ditunjuk oleh pemerintahan yang sah secara “resmi” untuk menangani persoalan fatwa keagamaan. Pada masa itu, Makkah, Madinah dan Tanah Hijaz dikuasai oleh Kekhalifahan Turki Utsmaniyah. Maka Sayid Ahmad bin Zaini Dahlan ditunjuk oleh Khalifah Utsmani sebagai ulil amri di Istanbul.                  3.  Beliau adalah Syaikh al-Haram. Jabatan pengajar tertinggi di Masjidil Haram, Makkah.              4....

Perempuan di Titik Nol

Gambar
            Tulisan ini saya buat sebagai penghormatan—kalau dapat dikatakan demikian—terakhir saya kepada Nawal El-Sha’dawi, salah satu perempuan paling kontroversi bukan hanya di Mesir atau dunia Arab, tapi juga di seluruh dunia. Pada tanggal 21 Maret lalu, Nawal mengembuskan napas terakhirnya di usia 90 tahun di Mesir. Akhirnya ia pergi menghadap Tuhan. Menariknya, ia pernah mengaku bahwa di usia 6 atau 7 tahun, Nawal pernah menulis surat yang ia tujukan kepada Tuhan tentang keluh kesahnya sebab Tuhan ia nilai tidak adil karena memperlakukan abangnya lebih baik daripada dirinya. Nawal menulis, “dan jika Engkau tidak adil, bagaimana bisa aku mulai percaya kepada-Mu?” Khukhu. Mungkin kini Nawal bisa percaya bahwa Tuhan yang ia cela “tak adil”, “Tuhan laki-laki”, itu ada tanpa punya kesempatan untuk menarik kata-katanya dan meminta maaf.             Nawal memang dikenal sebaga...

Nyonya Bovary (Madame Bovary)

Gambar
  Satu kata: Frustasi. Ya. Itu satu-satunya kata yang bisa saya ucapkan untuk menggambarkan perasaan dan suasana hati saya ketika membaca mahakarya Gustave Flaubert yang digadang-gadang sebagai karya sastra roman terbaik ini. Dan, memang, sejak kali pertama terbit di Prancis-negeri penuh cinta dan romantisme itu, novel ini telah menemukan jalannya menuju meja hijau untuk disidang. Ia masuk pengadilan atas tuduhan amoral, penyebaran asusila dan perbuatan tidak senonoh.  Bagaimana tidak? Untuk sekelas masyarakat pada zaman itu (1857 saat kali pertama terbit), novel Flaubert menggempur sendi-sendi masyarakat barat yang bermoral, tinggi dan berperadaban. Tapi, ia pun menunjukkan satu hal pada mereka semua: bahwa di balik pencapaian dan kegemilangan negeri-negeri barat, pada kenyataannya, realitas masyarakat mereka punya masalah serius. Madame Bovary, atau Nyonya Bovary dalam terbitan Kepustaan Gramedia Populer sekarang (sebab novel ini dicetak ulang berkali-kali oleh penerbit berb...